Sekolah di Palu Aktif Belajar Cuma 2 Jam

0
584

Palu — Proses belajar-mengajar di Kota Palu dimulai, seperti di SMPN 6 Palu. Namun belum efektif karena murid dan guru masih membersihkan ruangan kelas.

Pantauan di lapangan, sebanyak 10 siswa kelas IX telah berada di dalam kelas sejak pukul 08.00 Wita. Di hari kedua, mereka masih merapihkan ruangan. Para murid menyampu debu-debu yang berserakan di ubin kelas. Mereka juga memasang foto wakil presiden yang sempat terjatuh.

Seorang Guru Agama, Didin Daudin mengatakan siswa SMPN 6 Palu sudah mulai belajar sejak Sabtu, 6 Oktober 2018. Namun, hingga saat ini memang masih belum efektif.

“Kami sedang mendata anak-anak. Soalnya pasca gempa dan tsunami, mereka banyak yang tersebar, jauh-jauh,” ucap dia ditemui di lokasi, Senin (8/9/2018).

“Pendataan diperlukan karena sudah masuk mid semester jadi harus diusahakan. Itu kewajiban saya sebagai pendidik,” dia menambahkan.

Sejauh ini, dari 784 siswa yang menempuh pendidikan di SMPN 6 Palu, sekira 60 persen siswanya siap mengikuti proses belajar-mengajar.

Nantinya mereka belum akan menerima materi pelajaran. Guru didampingi psikolog akan bercerita, dan menghibur para siswa. Itu pun jam belajar hanya dua jam.

“Yang penting ada aja dulu,” ujar dia.

Sementara itu, salah satu siswa yang mengikuti proses belajar mengajar adalah Andini Febrianti, siswa kelas 7A. Dia mengatakan, diberitahukan pihak sekolah mulai hari ini sudah mulai belajar.

“Dibilang tadi sekolah besok (hari ini),” ucap dia.

Hari ini, Andini datang tidak mengenakan seragam sekolah. Memang, pihak sekolah memperbolehkan, siswa memakai pakaian apapun, asalkan sopan.

“Seragam pada habis belum sempat mencuci,” ucap dia.

SMPN 6 Palu termasuk sekolah yang yang terkena dampak Gempa dan Tsunami yang menerjang Palu dan Donggala beberapa waktu lalu. Namun, bangunannya tidak mengalami kerusakan yang cukup parah.

“Yang parah cuma dua saja. Ruangan perpustakaan dan lorong menuju kantin,” tutup Andini.

Leave a reply