Pemerintah Diminta Carikan Solusi Kelanjutan Studi Mahasiswa di China

0
592

Sistem perkuliahan secara online dapat dijadikan sebagai solusi sementara sampai kasus Corona selesai

JAKARTA – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian memberikan perhatiannya kepada mahasiswa Indonesia yang pulang dari Wuhan, China. Untuk itu, ia meminta pemerintah bisa memastikan kelanjutan pendidikannya.

Diketahui dari 238 WNI yang dipulangkan dari China karena virus corona, sebagian di antaranya merupakan mahasiswa Indonesia dan mereka sempat resah akan kelanjutan pendidikannya.

“Tentunya ini harus menjadi perhatian khusus bagi kita bersama. Jangan sampai pendidikan mereka terhenti karena virus corona ini. Pemerintah harus memastikan kelanjutan pendidikannya,” ujar Hetifah kepada Validnews, Selasa (18/2).

Hetifah mengusulkan agar universitas yang ada di tempat tinggal mahasiswa bisa menampung para mahasiswa ini. Ia menyebutkan kampus bisa menggunakan sistem transfer kredit.

Namun, menurutnya, soal kelanjutan pendidikan mahasiswa ini dibutuhkan koordinasi antara banyak pihak. Misalnya dengan pemerintah daerah, pihak kampus dan pemerintah pusat.

“Jika prodi mahasiswa tersebut tidak ada, bisa dilaksanakan di universitas di provinsi lain. Saya harapkan koordinasi antarstakeholder pendidikan memastikan setiap mahasiswa yang baru kembali mendapat tempat belajar yang baik,” paparnya.

Selain itu, menurut politisi Golkar ini, kuliah online juga bisa menjadi solusi. Namun, tentunya koneksi internet yang belum merata di Indonesia juga bisa menjadi masalah baru untuk penerapan kuliah online.

“Saat ini solusi untuk menggunakan kuliah online juga cukup membantu sementara. Tapi kan memang tidak semua daerah di Indonesia sudah memiliki koneksi internet yang baik,” cetus Hetifah.

Sementara itu, Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji setuju untuk sementara dilakukan kuliah online. Yang terpenting menurutnya pemerintah harus bisa memberikan solusi yang nyata.

“Intinya pendidikan mereka jangan sampai mandek. Harus ada solusi. Misalnya, kuliah online atau kerja sama dengan kampus di Indonesia,” tuturnya.

Sebelumnya, sejumlah mahasiswa Indonesia yang kuliah di beberapa perguruan tinggi di China harus ikut dengan 238 WNI akibat virus corona yang tengah menyebar di China. Para mahasiswa yang pulang itu juga sudah menjalani masa karantina di Pulau Natuna selama 14 hari.

Setelah berada dalam masa karantina di Natuna, semua WNI dinyatakan sehat tanpa adanya gejala-gejala COVID-19, dan kemudian mereka sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.

Leave a reply