JPPI Ungkap Banyak Penerima KJP Gagal Lolos PPDB

0
85

Jalur pendaftaran peserta didik baru (PPDB 2024) untuk calon siswa SD, SMP, SMA, SMK, sudah memasuki tahap akhir.

Sejumlah jalur PPDB Jakarta 2024 sudah dilewati oleh para calon peserta didik, demi bisa bersekolah di sekolah negeri yang bebas biaya semester.

Tentu, sekolah negeri menjadi harapan bagi para orang tua, terurama bagi mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi.

Akan tetapi pada tahap akhir proses PPDB Jakarta 2024 ini, terdapat 25 aduan masyarakat kepada Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) terkait gagalnya para penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) di berbagai jalur PPDB.

Baik melalui prestasi, zonasi, dan afirmasi.

Padahal, pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah berjanji akan menjamin akses pendidikan bagi anak-anak penerima KJP.

Terkait hal tersebut, Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Martaji berpandangan bahwa fenomena ini seolah menunjukkan lemahnya pemerintah terhadap kelompok yang rentan putus sekolah.

Meski, mereka telah berupaya menempuh berbagai jalur yang disediakan.

“Saya menduga kuat, jumlah riil di lapangan lebih dari 25 kasus, sebab penerima KJP jumlahnya capai ratusan ribu,” kata Ubaid Matraji kepada Warta Kota, Senin (1/7/2024).

Menurut Ubaid, hal tersebut adalah bagian dari gambaran anomali dalam sistem PPDB.

Di mana seharusnya, lanjut dia, para calon siswa pemegang KJP sudah mendapat kepastian dari awal. Bukan justru menemukan jalan buntu di tahap akgir pendaftaran.

“Bayangkan saja, pasti ada beberapa orang tua dari penerima KJP ini adalah para pengemudi Jaklingko,” ungkap Ubaid.

“Mereka harus peras keringat untuk melayani warga Jakarta tiap hari naik Jaklingko gratis, tapi mencari sekolah untuk anaknya saja mereka harus terlunta-lunta,” imbuhnya.

Namun dengan kondisi keterbatasan itu, kata Ubaid, akses pendidikan yang diharapkan penerima KJP juga tidak didapatkannya.

https://wartakota.tribunnews.com

Comments are closed.