Indonesia Perlu Cetak Biru Pendidikan

0
643

JAKARTA – Pemerhati pendidikan, Indra Charismiadji, mengatakan cetak biru pendidikan sangat diperlukan untuk menentukan arah pendidikan ke depan. Anggaran 400 trili­un rupiah untuk pendidikan setiap tahunnya akan menjadi sia-sia jika tak memiliki cetak biru.

Indra mengambil contoh Malaysia yang telah memiliki cetak biru pendidikan untuk jangka panjang dan menengah. Idealnya, jangka waktu cetak biru tersebut adalah delapan tahun. “Dengan adanya cetak biru pendidikan, diharapkan Indonesia akan memiliki arah pembangunan pendidikan yang jelas dan lebih terarah,” kata dia.

Selama ini, kata Indra, akibat tidak memiliki cetak biru pendidikan yang terintegrasi, antarkementerian maupun pemerintah daerah sering tumpang tindih dan tidak ada benang merahnya.

Hal itu membuat masyarakat berpikir bahwa pelaksana proses pendidikan Indonesia adalah Kementerian Pendi­dikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). “Namun, Kemdikbud justru tidak memiliki kekuatan untuk menerapkan program-program pendidikan karena tidak memiliki sekolah, guru, dan peserta didik,” tandasnya.

Indra menyebutkan karena ada otonomi daerah, sekolah, guru, dan peserta didik ada di bawah kendali pemerintah daerah, SD dan SMP di bawah pemerintah kota/kabupaten, serta SMA dan SMK di bawah pemerintah provinsi.

Leave a reply