Indonesia-Jerman Serius Garap Pendidikan Vokasi

0
647

JAKARTA, iNews.id – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian resmi menjalin kerja sama dalam pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia dengan Perkumpulan Ekonomi Indonesia-Jerman (EKONID) yang disokong pemerintah Jerman.

“Pendidikan dan pelatihan vokasi tersebut sesuai dengan standar Jerman,” kata Rudy Salahuddin, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kemenko bidang Perekonomian dalam acara penandatanganan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 26 Jakarta, Rabu (7/2/2018).

Hadir dalam kesempatan tersevyt, Wakil Industri Jerman di Indonesia selaku Direktur Pelaksana EKONID, Jan Rönnfeld yang menandatangani perjanjian tersebut. Selain itu, hadir pula Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Michael Freiherr von Ungern-Sternberg, Kepala Sekolah SMKN 26 Jakarta, Purwosusilo. perwakilan kementerian/lembaga (K/L), serta dunia usaha dan industri dari Indonesia dan Jerman.

Rudy mengatakan, ada beberapa poin kerja sama tersebut diantaranya penguatan keterlibatan perusahaan dan dunia industri dalam mengembangkan pendidikan dan pelatihan vokasi melalui berbagai inisiatif bersama oleh Kemenko Perekonomian dan EKONID, pendidikan kejuruan sistem ganda sesuai standar Jerman untuk jurusan industri mekanik selama 2,5 tahun, yang merupakan pertama kali dilaksanakan SMK negeri di Indonesia.

“Selain itu juga peningkatan kualifikasi guru sekolah SMK dan pelatih tempat kerja di perusahaan melalui training of trainers berdasarkan standar Jerman (AdA) dan dukungan program pelatihan vokasi (pemagangan) bagi sekolah-sekolah kejuruan di Indonesia,” tuturnya.

Melalui penandatanganan ini, kata Rudy, kedua institusi membangun skema yang berkelanjutan untuk memperbanyak porsi pelatihan praktik bagi siswa SMK di perusahaan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di SMK.

“Ini juga untuk meningkatkan keterlibatan perusahaan-perusahaan Jerman dan Indonesia dalam pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi,” ujar Rudy.

Rönnfeld menekankan pentingnya pendidikan vokasi yang lebih berorientasi kepada praktik di Indonesia.

“Partisipasi aktif dari dunia usaha dan industri sebagai pelaksana praktik untuk pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia, sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas siswa dan agar sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri,” katanya.

Leave a reply