Ini Kata Psikolog soal 2 Siswa SMK Pembunuh Sopir Taksi Online

0
517

SEMARANG – Kasus pembunuhan terhadap sopir taksi online yang dilakukan IDR (16), warga Lemah Gempal V; dan DIR (15), warga Lebdosari, Kota Semarang, Jawa Tengah bisa menjadi salah satu gejala menurunnya moral anak-anak zaman now.

Psikolog Universitas Diponegoro Hastaning Sakti mengaku cukup miris melihat aksi yang dilakukan kedua pemuda tersebut. Menurut dia, hal itu menunjukkan gejala menurunnya moral anak-anak zaman sekarang.

Dia menjelaskan, anak-anak di usia 15-17 tahun, secara psikis mereka ingin mendapatkan jatidiri dan mendapatkan pengakuan dari orang-orang di sekitarnya, mulai teman sampai keluarga. Pada saat itu, anak cenderung ingin diakui bahwa dirinya bisa melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh orang lain. “Bisa jadi kedua anak ini tidak mendapatkan pengakuan dari keluarganya, sehingga ingin mendapatkan pengakuan dari luar,” ucapnya.

Selain itu, kata Hastaning, anak-anak zaman sekarang juga memiliki kemauan yang tinggi, tapi cenderung memilih jalan pintas. “Karena ketidakmauan mereka dalam berusaha akhirnya jalan pintas, tanpa usaha untuk mendapatkan sesuatu dan menganggap semua itu mudah, egonya masih tinggi,” katanya.

Karena itu, dia mengimbau kepada para orang tua untuk tidak memaksakan kehendak meraka kepada anak. Karena anak-anak zaman sekarang semakin dipaksa akan semakin melawan. “Oleh karena itu, peran orang tua, selain sebagai pendidik di keluarga juga mengarahkan anak-anak,” tandasnya.

IDR dan DIR ditangkap Polrestabes Semarang karena diduga membunuh sopir taksi online Deni Setiawan, warga Kemijen, Semarang Timur pada Sabtu, 20 Januari 2018, lalu. Mereka diketahui masih berstatus pelajar kelas XI di sebuah SMK Negeri di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Selain menangkap kedua pelaku, polisi juga mengamanakan sejumlah barang bukti, yaitu sebuah pisau besar atau parang yang digunakan para pelaku untuk menggorok leher korban, sejumlah telepon seluler, kaus, sepatu yang berlumuran darah korban, serta mobil Grand Livina milik korban yang ditemukan di Jalan HOS Cokroaminoto.

Leave a reply